Beberapa hal yang bisa Anda lakukan setelah struktur kepengurusan terbentuk:

• Rapat perdana: Segera agendakan rapat perdana untuk membahas visi, misi, program kerja, dan pembagian tugas.
• Sosialisasi: Sosialisasikan struktur kepengurusan yang baru kepada seluruh jamaah. Libatkan mereka dalam setiap langkah yang diambil.
• Inventarisasi aset: Lakukan inventarisasi terhadap semua aset masjid, baik itu berupa bangunan, peralatan, maupun dana.
• Evaluasi program sebelumnya: Jika ada pengurus sebelumnya, lakukan evaluasi terhadap program-program yang telah berjalan. Ambil yang baik dan perbaiki yang kurang.
• Buat program kerja yang inovatif: Rancang program kerja yang menarik dan relevan dengan kebutuhan jamaah. Libatkan berbagai kalangan, terutama generasi muda.

Contoh program kerja yang bisa Anda lakukan:

• Pengajian rutin: Mengundang penceramah yang kompeten untuk memberikan kajian yang bermanfaat.
• Kelas mengaji: Menyelenggarakan kelas mengaji untuk anak-anak dan dewasa.
• Kegiatan sosial: Mengadakan bakti sosial, seperti donor darah, santunan anak yatim, atau bantuan bencana.
• Pemberdayaan ekonomi umat: Menyelenggarakan pelatihan keterampilan atau bazar produk UMKM.
• Pembentukan kelompok-kelompok kajian: Membentuk kelompok kajian Al-Qur'an, hadis, atau fiqih.

Tips untuk menjalankan kepengurusan DKM:

• Komunikasi yang baik: Jalin komunikasi yang baik dengan seluruh pengurus dan jamaah.
• Transparansi: Jalin hubungan yang terbuka dan transparan dengan jamaah.
• Inovasi: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.
• Berkelanjutan: Buatlah program kerja yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Semoga dengan terbentuknya struktur kepengurusan yang baru, masjid kita semakin maju dan bermanfaat bagi umat.